Teori-teori ilmu sosial apabila dihubungkan dengan
kompetensi yang telah disediakan di campus sangatlah baik sekali apalagi kepada
teori-teori intraksi simbolik kenapa karna seorang pemimpin itu harus mempu
untuk mengambil sebuah tindakan yang sekiranya tidak merugikan yang di pimpin,
setiap manusia itu adalah pemimin an setia emimin akan diminta pertanggung
jawabannya nanti dihadapan yang maha kuasa walaupun kita tidak menyadari
sepenuhnya dalam diri kita itu sebenarnya mempunyai sifat kepemimpinan dan juga
kita adalah mahluk sosial yang tidak
lepas dari intraksi dengan mahluk yang lain dan juga kita selaku manusia selalu
dihadapkan kepada masalah namun dalam tiap-tiap masalah pasti ada jalan keluarnya
tergantung orang itu yang mau menyingkapinya dan setiap tindakan itu bukan
lantas kita harus menghadapi dengan tindakan fisik saja tetapi banyak cara
untuk mengatasinya, terkait dengan intraksi simbolik bila dihubungkan dengan
kompetensi yang saya ambil sebenarnya teori simbolik ini sangatlah
berkesenambungan dengan kompetensi yang coba saya ambil adalah tentang
kebijakan publik dimana dalam interaksi simbolik manusia itu berintraksi
mengunakan symbol-simbol yang sudah ada dengan tujuan agar lawan bicara kita
itu bisa mengetahui dan bisa memahami tentang apa yang kita maksud, sedangkan
kebijakan public itu adalah cara untuk seorang dalam melakukan tindakan dalam
sebuah masalah yang telah dihadapinya dimana seorang pemimpin harus bijaksana
dalam mengambil keputusannya dan seorang pemimpin seyokyanya harus mengetahui
terlebih dahulu apa penyebabnya dan apa masalahnyakemudian bagaimana solusinya oleh karnanya seorang pemimpin bukan lantas menguasai
dalam segi ilmu kepemimpinannya saja akan tetapi seorang pemimpin harus bisa
menguasai semua ilmu tentang kepemimpinan dan juga seorang pemimpin harus bisa
menguasai forum agar supaya orang-orang yang ada diforum itu bisa tunduk dan
patuh terhadap kita selaku seorang pemimpi namun dalam setiap tindakan seorang
pemimpin itu bukan lantas berjalan
dengan mulus/lancer namun masih banyak jalan yang harus di tempuh dalam
pengambilan keputusan itu dan seorang pemimpin habus bisa memastikan terlebih
dahulu sebelum mengambil keputusan lebih banyak yang setuju apa sebaliknya nah
kalau sekirannya lebih banyak yang tidak setuju bagaimana cara mengajak kepada
orang yang tidak setuju terhadap tindakan kita, demi kepentingan bersama.
buat blog baru
Minggu, 02 November 2014
Nama : muda’i
Nim : 2013210071
Mk : teori-teori ilmu sosial
Jawab:
Teori-teori ilmu sosial
apabila dihubungkan dengan kompetensi yang telah disediakan di campus sangatlah
baik sekali apalagi kepada teori-teori intraksi simbolik kenapa karna seorang
pemimpin itu harus mempu untuk mengambil sebuah tindakan yang sekiranya tidak
merugikan yang di pimpin walaupun kita tidak menyadari kalau kita adalah mahluk
sosial yang tidak lepas dari intraksi dengan mahluk yang lain dan juga kita
selaku manusia selalu dihadapkan kepada masalah namun dalam tiap-tiap masalah
pasti ada jalan keluarnya tergantung orang itu menyingkapinya dan setiap
tindakan itu bukan lantas kita hrus menghadapi dengan tindakan fisik saja
tetapi banyak cara untuk mengatasinya, terkait dengan intraksi simbolik bila
dihubungkan dengan kompetensi yang saya ambil adalah tentang kebijakan publik
dimana dimana seorang pemimpin harus bijaksana dalam mengambil keputusan namun
dalam tindakan itu pasti ada seorang yang dirugikan akan tetapi kita selaku
pemimpin harus jeli dalam sebelum mengambil keputusan lebih besarmana orang
yang dirugikan dengan yang tidak dan semua itu demi kepentingan bersama saya
rasa intraksi simbolik ini bilamana dikaitkan dengan kebijakan publik sangatlah
baik sekali karna intraksi simbolik itu bisa mengisi kepada kebijakan publik
Jumat, 04 Juli 2014
Hubungan Publik Relation Dengan Masyarakat Dalam Pendidikan
Hubungan Publik Relation Dengan Masyarakat Dalam
Pendidikan
Pendidikan merupakan salah satu ajang untuk berelasi
dengan baik dalam bersosial karna salah satu bentuk komunikasi yang baik dengan
masyarakat untuk menciptakan pendidikan yang profesional, seperti yang
dikatakan seorang praktisi bahwa hubungan masyarakat berpengaruh dihadapan para
mhasiswa ataupun siswa sekalipun (ball state universiti) hubungan masyarakat
tidak akan pernah memperoleh status sebagai profesi selama orang memasuki
bidang pendididkan dan memperoleh penghasilan tanpa mengambil perkuliahan. Dengan
demikian pendidikan adalah suatu hal yang intensitas nya memberikan kepada
seorang pelajar untuk merealisasikan apa yang telah di dapatkan dalam
pengetahuan. Hingga, pada akhirnya menuju pada titik keprofesionalan dalam
pendidikan.
Hubungan masyarakat dengan PR dalam pendidikan itu
sangat memungkinkan akan pengembangan suatu komunikasi yang baik yang satu
dengan yang lain karena memang dalam pendidikan adalah induk atau konstitusi
yang berperan dengan baik untuk berinteraksi dengan yang lain, jadi masyarakat
dengan pendidikan tidak dapat di putuskan untuk memberikan kontribusi yang
efisien terhadap khalayak umum khususnya pada masyarakat itu sendiri sehingga
dengan pendidikan dapat memperoleh profesi.
Profesi yang telah mapan mensyaratkan masa pelatihan
untuk mempelari pelatihan yang panjang, pengetahuan dan keterampilan yang
dibutuhkan untuk mempraktekkannya. pada umumnya semakain keras pelatihanya dan
esoterik pengetahuanya, maka semakin tinggi status profesionalnya. Dimanapun
tempatnya, pendidikan hubungan masyarakat sangat menarik perhatiaanya para
praktisi serta sejumlah besar mahasiswa. Komisi terbaru merekomendasikan bahwa
program serata hubungan masyarakat sebaiknya mengandung tidak lebih 30%
perkuliahan utama, sedangkan sisanya diberikan kesenian. Profesi memerlukan
pendidikan berkelanjutan agar para paktisis selalu mektahir dalam teori dan
keterampilan, dan kini mendorong anggotanya mengambil continuing education unit
untuk berpartisipasi diloka karya pengembangan profesional. idealnya pendidikan
tinggi memperkenalkan praktisi yang bercita-cita tinggi dengan kerangka teori
dan keterampilan yang menjadi landasan profesi itu. Dengan demikian pendidikan
berkelanjutan membuat praktisi selalu dapat mengikuti riset yang memperluas
kerangka pengetahuan.
Kesimpulannya pendidikan adalah satu sarana bagi masyarakat
untuk mendapat suatu pengetahuan melalui pendidikan dan keterampilan dan mempraktekannya
apa yang telah di dapatkan dengan pengetahuan tersebut. dengan demikian, tidak
menutup kemungkinan bagi masyarakat yang telah berpendidikan dan berpengetahuan tinggi dapat
merealisasikan komunikasi yang baik dalam bersosial, karena dalam pendidikan
yang berpengaruh dalam kehidupan bersosial adalah komunikasi.
Rabu, 25 Juni 2014
Pengertian Etika
Pengertian Etika
Istilah “etika” berasal dari bahasa yunani kuno, ethos. Kata ethos dalam bentuk tunggal mempunyai banyak arti : tempat tinggal
yang bisa; padang rumput,kandang;
kebiasaan,adat; ahlak, watak; perasaan, sikap, cara berfikir. Dalam
bentuk jamak ta etha, artinya adat
kebiasaan, dalam arti jamak inilah yang kemudian melatar belakanggi
terbentuknya istilah “etika” yang oleh Aristoteles (384-322 SM) sudah dipakai
untuk menunjukkan filsafat mora. Secara etimologis “etika” berarti ilmu tentang
apa yang biasa dilakukan atau ilmu tentang adat kebiasaan, adat. Jadi etimologi
kata “etika” sam dengan etimologi kata “moral” yang bearti adat kebiasaan.
Walaupun bahasa asalnya berbeda; “etika” dari bahasa yunani, sedang “moral”
dari bahasa latin yaitu mor atau mores.
Dengan memperhatikan
sumber-sumber diatas bahwa ada tiga poin terpenting dari etika tersebut:
1.
Etika sebagai
nilai-nilai moral dan norma-norma moral yang menjadi penggangan bagi seseorang
atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya, ataupun disebut dengan
“sistim nilai”
2.
Etika sebagai
kumpulan asas ataupun nilai moral yang sering dikenal dengan “kode etik”
3.
Sebagai ilmu
tentang yang baik atau yang buruk
Wawancara dengan
Nama : Abusani
Nim : 2010210002
Jurusan : Administrasi Negara
1. Sebutkan prinsip-prinsip tentang etika ?
Adapun
prinsip-prinsip etika antara lain
o PrinsipKeindahan
o
PrinsipPersamaan
o Prinsip Kebaikan
o
Prinsip Keadilan
o
Prinsip Kebebasan
o
Prinsip Kebenaran
2. Bangaimana
peran dan fungsi etika dalam kehidupan sehari-hari ?
Manusia
adalah mahluk sosial yang saling berhubungan dengan sesama namun apabila dalam
diri manusia tersebut tidak terdapat
yang namanya ahlak maka manusia tersebut sama halnya dengan hewan
Dan dengan adanya ahlak sersebut seseorang bisa
mengetahui mana yang hak dan mana yang batil.
3. Langkah apa yang harus di lakukan agar seseorang bisa
mempunyai yang namanya ahlak ?
Sebenarnya ahlak itu ada dua bagian:
a.
Ahlak yang baik
b.
Dan ahlak yang
buruk
Seseorang
bisa dengan mudah memiliki ahlak yang kurang baik sesab ahlak yang kurang baik
itu muncul dari hal-hal yang tidak baik pula begitun sebaliknya ahlak yang baik berangkat
dari hal-hal yang baik pula dan pekerjaan yang tidak baik itu munculnya dari
setan.
Namun
yang sulit itu bagaimana menanamkan ahlak yang baik karena untuk memiliki ahlak yang baik itu
harus belajar dari hal-hal yang kecil seperti contonya menghargai diri sendiri
sebab seseorang kalau belum bisa menghargai dirinya sendiri maka sulit untuk
menghargai orang lain, oleh karnanya ahlak yang baik itu sebenarnya harus di
pelajari sejak dini, karna apabila ahlak tersebut sudah dipelajari sejak dini
otomatis orang tersebut akan menjadi kebiasaan dalam hidupnya.
Rabu, 18 Juni 2014
Etika dan Filsafat Kepemimpinan
Nama : Muda’i
Nim :2013210071
Prodi :Ilmu Administrasi Negara
Tugas Ke 4
Etika dan Filsafat Kepemimpinan
Stereotipe
Visioner Leadership, menjadikan motivasi saudara sebagai agent of change and development secara akuntabel dengan harapan ransformational leadership dalam Proses
Belajar dan Mengajar baik ilmu maupun seni menjadikan saudara “SMART Leadership”.
1.Jelaskan makna konsep tersebut di
atas !
Jawab:
Pemimpin
visioner itu ialah seorang yang mampu untuk memberi contoh yang baik terhadap
bawahan-bawahan yang masih labil dalam suatu organisasi dan selalu mengadvokasi
terhadap bawahannya ataupun masyarakat sekitarnya, namun seorang pemimpin itu tidak lepas dari
sebuah visi dan misi dimana visi tersebut adalah merupakan alat kepercayaan
seseorang terhadap seorang pemimpin dan mempunyai tujuan real dalam
kepemimpinannya. seorang pemimpin harus
memberikan apa yang di inginkan oleh setiap individualisme. Tindakan seorang
pemimpin visioner itu harus jelas dan sesuai dengan koredor konstitusi yang ada
dalam keorganisasian seseorang pemimpin itu mampu mengerjakan apa yang harus
dikerjakan dan seorang pemimpin itu adalah seseorang yang mampu lebih jauh melihat sebelum orang lain, Tiga Pilar dari "Organisasi
Cerdas:" Kepemimpinan Cerdas, Strategi Cerdas,
dan Smart Proses,
seorang pemimpin dalam keorganisasian harus benar-benar berintelektual yang tinggi
karena dalam organisasi bukan hanya individu-individu saja akan tetapi dalam suatu organisasi itu
adalah kehidupan bersosial yang saling berinteraksi dengan baik karena Tak satu pun dari organisasi-organisasi ini memiliki "CEO Imperial"
dengan ribuan pengikut tak berwajah. Sebaliknya, mereka memiliki tim, papan,
dan pemimpin seluruh organisasi yang menjadi bintang pertunjukan.
Petugas ini dan
direktur memiliki keahlian, pengetahuan, sikap
dan perilaku yang berada di
tempat di "Organisasi
Cerdas" tapi jelas tidak ada di perusahaan-perusahaan
sukses yang kemudian menuju kegagalan.
2. Faktor-2 apa saja yang mendukung ?
Jawab:
1.
Bertanggung jawab.
2.
Pantang menyerah, Mampu
menilai diri sendiri secara realisitik; mampu menilai diri apa adanya tentang
kelebihan dan kekurangannya, secara fisik, pengetahuan, keterampilan dan
sebagainya.
3.
Berani
dalam mengambil keputusan , Lemah lembut, Kasih saying.
4.
Berorientasi tujuan; dapat
merumuskan tujuan-tujuan dalam setiap aktivitas dan kehidupannya berdasarkan
pertimbangan secara matang (rasional), tidak atas dasar paksaan dari luar, dan
berupaya mencapai tujuan dengan cara mengembangkan kepribadian (wawasan),
pengetahuan dan keterampilan.
5.
Mempunyai rasa Empati kepada
bawahannya
6.
Jujur , Ikhlas, Tawadhuk (rendah hati , tidak menyombongkan diri), Syukur , Sabar .
3.
Faktor apa saja yang menghambat ?
Jawab:
1.
Tidak bertanggung
jawab.
2.
Selalu tergantung
kepada bawahanya
3.
Kurangnya miss
komunikation kepada bawahannya
4.
Tidak pernah member
peluang kepada bawahanya
4. Serta bagaimana pemecahannya ?
Jawab:
Dalam
suatu kehidupan itu bukan lah yang sangat mudah, seperti meniup kapas yang
terhempas oleh angin yang akan membawanya kedalam kedamaian, akan tetapi
kehidupan bersosial itu memang harus peka terhadap interaksi social apalagi
dalam perubahan social. Jangan pernah mengatakan untuk harus berubah kepada
orang lain sebelum kamu untuk merubah diri kamu sendiri, karena jalan yang
terbaik dalam pemecahan nya itu adalah introspeksi diri terlebih dahulu baru
dapat menilai orang lain dan dapat membawa nya untuk berubah kedalam sesuatu
yang baik kedepannya
Langganan:
Postingan (Atom)