Minggu, 02 November 2014

Tentang Teori-Teori Ilmu Sosial Bila Dikaitkan Dengan Kompetensi

Teori-teori ilmu sosial apabila dihubungkan dengan kompetensi yang telah disediakan di campus sangatlah baik sekali apalagi kepada teori-teori intraksi simbolik kenapa karna seorang pemimpin itu harus mempu untuk mengambil sebuah tindakan yang sekiranya tidak merugikan yang di pimpin, setiap manusia itu adalah pemimin an setia emimin akan diminta pertanggung jawabannya nanti dihadapan yang maha kuasa walaupun kita tidak menyadari sepenuhnya dalam diri kita itu sebenarnya mempunyai sifat kepemimpinan dan juga  kita adalah mahluk sosial yang tidak lepas dari intraksi dengan mahluk yang lain dan juga kita selaku manusia selalu dihadapkan kepada masalah namun dalam tiap-tiap masalah pasti ada jalan keluarnya tergantung orang itu yang mau menyingkapinya dan setiap tindakan itu bukan lantas kita harus menghadapi dengan tindakan fisik saja tetapi banyak cara untuk mengatasinya, terkait dengan intraksi simbolik bila dihubungkan dengan kompetensi yang saya ambil sebenarnya teori simbolik ini sangatlah berkesenambungan dengan kompetensi yang coba saya ambil adalah tentang kebijakan publik dimana dalam interaksi simbolik manusia itu berintraksi mengunakan symbol-simbol yang sudah ada dengan tujuan agar lawan bicara kita itu bisa mengetahui dan bisa memahami tentang apa yang kita maksud, sedangkan kebijakan public itu adalah cara untuk seorang dalam melakukan tindakan dalam sebuah masalah yang telah dihadapinya dimana seorang pemimpin harus bijaksana dalam mengambil keputusannya dan seorang pemimpin seyokyanya harus mengetahui terlebih dahulu apa penyebabnya dan apa masalahnyakemudian bagaimana solusinya  oleh karnanya seorang pemimpin bukan lantas menguasai dalam segi ilmu kepemimpinannya saja  akan tetapi seorang pemimpin harus bisa menguasai semua ilmu tentang kepemimpinan dan juga seorang pemimpin harus bisa menguasai forum agar supaya orang-orang yang ada diforum itu bisa tunduk dan patuh terhadap kita selaku seorang pemimpi namun dalam setiap tindakan seorang pemimpin  itu bukan lantas berjalan dengan mulus/lancer namun masih banyak jalan yang harus di tempuh dalam pengambilan keputusan itu dan seorang pemimpin habus bisa memastikan terlebih dahulu sebelum mengambil keputusan lebih banyak yang setuju apa sebaliknya nah kalau sekirannya lebih banyak yang tidak setuju bagaimana cara mengajak kepada orang yang tidak setuju terhadap tindakan kita, demi kepentingan bersama.



Nama  : muda’i
Nim     : 2013210071
Mk      : teori-teori ilmu sosial

Jawab:

Teori-teori ilmu sosial apabila dihubungkan dengan kompetensi yang telah disediakan di campus sangatlah baik sekali apalagi kepada teori-teori intraksi simbolik kenapa karna seorang pemimpin itu harus mempu untuk mengambil sebuah tindakan yang sekiranya tidak merugikan yang di pimpin walaupun kita tidak menyadari kalau kita adalah mahluk sosial yang tidak lepas dari intraksi dengan mahluk yang lain dan juga kita selaku manusia selalu dihadapkan kepada masalah namun dalam tiap-tiap masalah pasti ada jalan keluarnya tergantung orang itu menyingkapinya dan setiap tindakan itu bukan lantas kita hrus menghadapi dengan tindakan fisik saja tetapi banyak cara untuk mengatasinya, terkait dengan intraksi simbolik bila dihubungkan dengan kompetensi yang saya ambil adalah tentang kebijakan publik dimana dimana seorang pemimpin harus bijaksana dalam mengambil keputusan namun dalam tindakan itu pasti ada seorang yang dirugikan akan tetapi kita selaku pemimpin harus jeli dalam sebelum mengambil keputusan lebih besarmana orang yang dirugikan dengan yang tidak dan semua itu demi kepentingan bersama saya rasa intraksi simbolik ini bilamana dikaitkan dengan kebijakan publik sangatlah baik sekali karna intraksi simbolik itu bisa mengisi kepada kebijakan publik   

Jumat, 04 Juli 2014

Hubungan Publik Relation Dengan Masyarakat Dalam Pendidikan


Hubungan Publik Relation Dengan Masyarakat Dalam Pendidikan
Pendidikan merupakan salah satu ajang untuk berelasi dengan baik dalam bersosial karna salah satu bentuk komunikasi yang baik dengan masyarakat untuk menciptakan pendidikan yang profesional, seperti yang dikatakan seorang praktisi bahwa hubungan masyarakat berpengaruh dihadapan para mhasiswa ataupun siswa sekalipun (ball state universiti) hubungan masyarakat tidak akan pernah memperoleh status sebagai profesi selama orang memasuki bidang pendididkan dan memperoleh penghasilan tanpa mengambil perkuliahan. Dengan demikian pendidikan adalah suatu hal yang intensitas nya memberikan kepada seorang pelajar untuk merealisasikan apa yang telah di dapatkan dalam pengetahuan. Hingga, pada akhirnya menuju pada titik keprofesionalan dalam pendidikan. 
Hubungan masyarakat dengan PR dalam pendidikan itu sangat memungkinkan akan pengembangan suatu komunikasi yang baik yang satu dengan yang lain karena memang dalam pendidikan adalah induk atau konstitusi yang berperan dengan baik untuk berinteraksi dengan yang lain, jadi masyarakat dengan pendidikan tidak dapat di putuskan untuk memberikan kontribusi yang efisien terhadap khalayak umum khususnya pada masyarakat itu sendiri sehingga dengan pendidikan dapat memperoleh profesi.
Profesi yang telah mapan mensyaratkan masa pelatihan untuk mempelari pelatihan yang panjang, pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk mempraktekkannya. pada umumnya semakain keras pelatihanya dan esoterik pengetahuanya, maka semakin tinggi status profesionalnya. Dimanapun tempatnya, pendidikan hubungan masyarakat sangat menarik perhatiaanya para praktisi serta sejumlah besar mahasiswa. Komisi terbaru merekomendasikan bahwa program serata hubungan masyarakat sebaiknya mengandung tidak lebih 30% perkuliahan utama, sedangkan sisanya diberikan kesenian. Profesi memerlukan pendidikan berkelanjutan agar para paktisis selalu mektahir dalam teori dan keterampilan, dan kini mendorong anggotanya mengambil continuing education unit untuk berpartisipasi diloka karya pengembangan profesional. idealnya pendidikan tinggi memperkenalkan praktisi yang bercita-cita tinggi dengan kerangka teori dan keterampilan yang menjadi landasan profesi itu. Dengan demikian pendidikan berkelanjutan membuat praktisi selalu dapat mengikuti riset yang memperluas kerangka pengetahuan.
Kesimpulannya    pendidikan adalah satu sarana bagi masyarakat untuk mendapat suatu pengetahuan melalui pendidikan dan keterampilan dan mempraktekannya apa yang telah di dapatkan dengan pengetahuan tersebut. dengan demikian, tidak menutup kemungkinan bagi masyarakat yang telah berpendidikan  dan berpengetahuan tinggi dapat merealisasikan komunikasi yang baik dalam bersosial, karena dalam pendidikan yang berpengaruh dalam kehidupan bersosial adalah komunikasi.


Rabu, 25 Juni 2014

Pengertian Etika



        Pengertian Etika
   
 Istilah “etika” berasal dari bahasa yunani kuno, ethos. Kata ethos dalam bentuk tunggal mempunyai banyak arti : tempat tinggal yang bisa; padang rumput,kandang;  kebiasaan,adat; ahlak, watak; perasaan, sikap, cara berfikir. Dalam bentuk jamak ta etha, artinya adat kebiasaan, dalam arti jamak inilah yang kemudian melatar belakanggi terbentuknya istilah “etika” yang oleh Aristoteles (384-322 SM) sudah dipakai untuk menunjukkan filsafat mora. Secara etimologis “etika” berarti ilmu tentang apa yang biasa dilakukan atau ilmu tentang adat kebiasaan, adat. Jadi etimologi kata “etika” sam dengan etimologi kata “moral” yang bearti adat kebiasaan. Walaupun bahasa asalnya berbeda; “etika” dari bahasa yunani, sedang “moral” dari bahasa latin yaitu mor atau mores.
Dengan memperhatikan sumber-sumber diatas bahwa ada tiga poin terpenting dari etika tersebut:
1.      Etika sebagai nilai-nilai moral dan norma-norma moral yang menjadi penggangan bagi seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya, ataupun disebut dengan “sistim nilai”
2.      Etika sebagai kumpulan asas ataupun nilai moral yang sering dikenal dengan “kode etik”
3.      Sebagai ilmu tentang yang baik atau yang buruk


Wawancara dengan
Nama               : Abusani
Nim                 : 2010210002
Jurusan            : Administrasi Negara
1.      Sebutkan prinsip-prinsip tentang etika ?
Adapun prinsip-prinsip etika antara lain
o   PrinsipKeindahan
o   PrinsipPersamaan
o  Prinsip Kebaikan
o  Prinsip Keadilan
o   Prinsip Kebebasan
o   Prinsip Kebenaran
2.      Bangaimana peran dan fungsi etika dalam kehidupan sehari-hari ?
            Manusia adalah mahluk sosial yang saling berhubungan dengan sesama namun apabila dalam diri manusia tersebut  tidak terdapat yang namanya ahlak maka manusia tersebut sama halnya dengan hewan
Dan dengan adanya ahlak sersebut seseorang bisa mengetahui mana yang hak dan mana yang batil.
3.      Langkah apa yang harus di lakukan agar seseorang bisa mempunyai yang namanya ahlak ?
Sebenarnya ahlak itu ada dua bagian:
a.       Ahlak yang baik
b.      Dan ahlak yang buruk
Seseorang bisa dengan mudah memiliki ahlak yang kurang baik sesab ahlak yang kurang baik itu muncul dari hal-hal yang tidak baik pula  begitun sebaliknya ahlak yang baik berangkat dari hal-hal yang baik pula dan pekerjaan yang tidak baik itu munculnya dari setan.
Namun yang sulit itu bagaimana menanamkan ahlak yang baik  karena untuk memiliki ahlak yang baik itu harus belajar dari hal-hal yang kecil seperti contonya menghargai diri sendiri sebab seseorang kalau belum bisa menghargai dirinya sendiri maka sulit untuk menghargai orang lain, oleh karnanya ahlak yang baik itu sebenarnya harus di pelajari sejak dini, karna apabila ahlak tersebut sudah dipelajari sejak dini otomatis orang tersebut akan menjadi kebiasaan dalam hidupnya.




Rabu, 18 Juni 2014

Etika dan Filsafat Kepemimpinan



Nama          : Muda’i
Nim   :2013210071
Prodi :Ilmu Administrasi Negara
Tugas Ke 4
              
Etika dan Filsafat Kepemimpinan

Stereotipe Visioner Leadership, menjadikan motivasi  saudara sebagai agent of change and development secara akuntabel dengan harapan ransformational leadership dalam Proses Belajar dan Mengajar baik ilmu maupun seni menjadikan saudara “SMART Leadership”.
 
1.Jelaskan makna konsep tersebut di atas !
Jawab:
Pemimpin visioner itu ialah seorang yang mampu untuk memberi contoh yang baik terhadap bawahan-bawahan yang masih labil dalam suatu organisasi dan selalu mengadvokasi terhadap bawahannya ataupun masyarakat sekitarnya,  namun seorang pemimpin itu tidak lepas dari sebuah visi dan misi dimana visi tersebut adalah merupakan alat kepercayaan seseorang terhadap seorang pemimpin dan mempunyai tujuan real dalam kepemimpinannya.  seorang pemimpin harus memberikan apa yang di inginkan oleh setiap individualisme. Tindakan seorang pemimpin visioner itu harus jelas dan sesuai dengan koredor konstitusi yang ada dalam keorganisasian seseorang pemimpin itu mampu mengerjakan apa yang harus dikerjakan dan seorang pemimpin itu adalah seseorang yang mampu  lebih jauh melihat sebelum orang lain, Tiga Pilar dari "Organisasi Cerdas:" Kepemimpinan Cerdas, Strategi Cerdas, dan Smart Proses, seorang pemimpin dalam keorganisasian harus benar-benar berintelektual yang tinggi karena dalam organisasi bukan hanya individu-individu  saja akan tetapi dalam suatu organisasi itu adalah kehidupan bersosial yang saling berinteraksi dengan baik karena Tak satu pun dari organisasi-organisasi ini memiliki "CEO Imperial" dengan ribuan pengikut tak berwajah. Sebaliknya, mereka memiliki tim, papan, dan pemimpin seluruh organisasi yang menjadi bintang pertunjukan. Petugas ini dan direktur memiliki keahlian, pengetahuan, sikap dan perilaku yang berada di tempat di "Organisasi Cerdas" tapi jelas tidak ada di perusahaan-perusahaan sukses yang kemudian menuju kegagalan.


2. Faktor-2 apa saja yang mendukung ?
Jawab:
1.       Bertanggung jawab.
2.       Pantang menyerah, Mampu menilai diri sendiri secara realisitik; mampu menilai diri apa adanya tentang kelebihan dan kekurangannya, secara fisik, pengetahuan, keterampilan dan sebagainya.
3.       Berani  dalam mengambil keputusan , Lemah lembut,  Kasih saying.
4.       Berorientasi tujuan; dapat merumuskan tujuan-tujuan dalam setiap aktivitas dan kehidupannya berdasarkan pertimbangan secara matang (rasional), tidak atas dasar paksaan dari luar, dan berupaya mencapai tujuan dengan cara mengembangkan kepribadian (wawasan), pengetahuan dan keterampilan.
5.       Mempunyai rasa Empati kepada bawahannya
6.       Jujur , Ikhlas, Tawadhuk (rendah hati , tidak menyombongkan diri), Syukur , Sabar .



3. Faktor apa saja yang menghambat ?
Jawab:
1.      Tidak bertanggung jawab.
2.      Selalu tergantung kepada bawahanya
3.      Kurangnya miss komunikation kepada bawahannya
4.      Tidak pernah member peluang kepada bawahanya



4. Serta bagaimana pemecahannya ?
Jawab:
Dalam suatu kehidupan itu bukan lah yang sangat mudah, seperti meniup kapas yang terhempas oleh angin yang akan membawanya kedalam kedamaian, akan tetapi kehidupan bersosial itu memang harus peka terhadap interaksi social apalagi dalam perubahan social. Jangan pernah mengatakan untuk harus berubah kepada orang lain sebelum kamu untuk merubah diri kamu sendiri, karena jalan yang terbaik dalam pemecahan nya itu adalah introspeksi diri terlebih dahulu baru dapat menilai orang lain dan dapat membawa nya untuk berubah kedalam sesuatu yang baik kedepannya